Kamis, Agustus 01, 2013

My Story 3



My Story 3
Rating : T
Genre : Drama
Chara : Minamoto Ai, Chinen Yuri, Fujimura Karen, Jin Tatsuki, etc
Language : Indonesian
‘DEG DEG DEG DEG’
Sambil tetap memandang langit aku berdiri di samping Chinen. Rasanya dadaku sesak. Badanku juga mulai panas. Apakah … Aku benar – benar menyukainya ?
“Ayo, kita pulang sudah gelap” senyumnya
Walau hatiku ini baru merasakannya pikiranku sudah melayang dan aku pasrah merasakan debaran jantung yang tak menentu ini.


Hari ini aku berada di atas atap sekolah. Seperti biasa aku menatap langit. Rasa debarku ini masih saja berasa sampai sekarang. Rasanya sangat nyaman tetapi membuatku tidak konsentrasi melakukan apapun.
Lalu …
“Hei !” panggil Karen
”Kyaaa !!!” spontan aku berteriak
”Jangan bengong, dong. Nanti kesambet loh !” serunya sambil tertawa kecil
”Aku sedang memikirkan sesuatu bukannya bengong tau !” kesalku
”Sama saja ! Memangnya kau memikirkan apa ?” tanyanya
”Jika ada seseorang yang kamu suka lalu kau tiba – tiba dekat dengannya tapi kau belum tentu pasti menyukai orang itu, apa yang akan kau lakukan ?”
Terlihat ekspresi Karen berubah, sepertinya ia terkejut mendengar perkataanku. Lalu setelah beberapa detik kemudian bibirnya tertarik ke atas yang berarti dia tersenyum walau terlihat tipis sekali.
“Ahahaha …. Kau sedang menyukai seseorang, ya ? Cocok sekali dengan karaktermu !”
”Jangan tertawa dong ! Aku kan hanya bertanya padamu” kesalku
”Menurutku aku pasti akan tetap dekat dengannya. Memang si perasaanku berdebar – debar ketika melihatnya. Tetapi jawabannya hanya satu, yaitu ikuti apa kata hatimu. Jika hatimu mengatakan kau menyukainya maka jalanin saja.” Jelasnya
”Memang siapa laki – laki yang beruntung itu ?” lanjutnya
”Aku tidak bisa memberitahukannya, awalnya kami tidak mengenal satu sama lain. Tetapi karena di luar dugaan kami secara tak sengaja selalu bertemu …. Aku pikir itu hal biasa tapi … Aku merasakan sesuatu hal yang aneh dan ku pikir aku menyukainya.”
”Begitu, tetapi masa hanya begitu saja ? Kau menyukai lelaki itu hanya karena itu ? Jangan mudah menyukai seseorang Ai-chan … Memang awalnya sangat menyenangkan tetapi bisa saja berakhir dengan menyedihkan misalnya saja kau tau bahwa orang yang kau sukai itu menyukai gadis lain. Itulah resikonya”
Sesaat kami terdiam. Aku berpikir ada benarnya juga apa yang di katakan Karen. Awalnya indah tetapi bisa berakhir dengan buruk. Haduh ! Kayak di film saja !
“Terima kasih sudah memberi saran padaku …”


WEDNESDAY
Oke. Rasanya aku lebih fresh sekarang. Aku dapat melayani para pelanggan dengan baik. Dan hari ini aku mendapat penghargaan, yaitu pelayan dengan melayani jumlah pelanggan terbanyak. Yay !
“Anda mau pesan apa ?” tanyaku pada salah satu pelanggan yang mengenakan jaket hitam
Cappucino Float” jawabnya
Kalian tau siapa orang itu ? Orang yang selalu datang ke tempat caféku ? Ya, benar sekali. Chinen.
Walaupun aku masih belum siap melihatnya lagi tetapi aku masih tetap tersenyum seperti biasa. Aku tidak mau membawa masalah pribadiku kemana – mana.
“Baik, tunggu sebentar” seruku
Aku tau kalau aku ini memang bodoh. Mana mungkin aku bisa menyembunyikan perasaanku ini. Benar – benar munafik.
“Ini pesananmu”
”Terima kasih. Ahh … Ini untukmu” ucapnya sambil menyerahkan amplop kecil
”Untukku ?”
Ia mengangguk
Aku penasaran tetapi aku harus tetap bekerja jadi aku berencana untuk membuka isi amplop itu setelah selesai bekerja.
Tak lama kemudian aku sudah selesai bekerja (cepat sekali !). Tadi … aku mau ngapain ya ? Oya, aku harus membuka isi amplop yang di berikan Chinen tadi. Apa ya isinya ?
Tiba – tiba yang ku lihat adalah 1 tiket konser. Di sini tertulis konsernya akan di adakan di sebuah dome yang letaknya tidak terlalu jauh dari café ! Lalu waktunya jam …. Wah ! Jam 11 malam ! Gila ! Untung saja di adakannya Hari Sabtu, karena esoknya Hari Minggu sekolahku libur.
Sejenak aku berpikir, kenapa dia memberikanku tiket ini ya ? Padahal aku kan bukan fansnya. Ya sudahlah aku datang saja. Lagi pula tak ada salahnya kalau aku datang bukan ?


FRIDAY           
Perlahan aku menaiki anak tangga menuju atap sekolah (seperti biasa). Tetapi aku membawa beberapa makanan sebenarnya kemarin aku berlatih untuk mencoba membuat makanan. Memang aneh bukan kedengarannya ? Tetapi hari ini aku sangat ingin mencoba memasak. Aku membuat daging yakiniku dan teriyaki. Beserta milk shake karena bagiku minuman itu sangat mudah di buat. Aku membuatnya karena besok ada hari perayaan besar untuknya.
“Maaf aku telat !” seruku
Tidak ada orang
Kira – kira kemana dia pergi ? Padahal aku menyuruhnya menunggu di sini. Kalau begini si masakanku akan ke buru dingin.
Sambil celingukkan mencari orang yang di tuju tiba – tiba dari belakangku ada yang menutup mataku dengan kedua tangannya.
“I-ini siapa ?” tanyaku
”Kau tidak tau ?”
‘DEG’
Aku kenal suara ini orang yang telah menyelamatkanku dan juga telah membuat sahabatku menangis.
“Jin Tatsuki …” ucapku  sinis
”Kau galak sekali”
Ia langsung melepaskan tangannya yang sudah sejak tadi menutupi mataku.
“Apa yang kau lakukan di sini ?” tanyaku dengan nada sedikit tinggi
”Tidak melakukan apapun tuh. Hanya mencari angin saja” jawabnya
Pipiku mengembum karena sejak tadi menahan amarah. Aku segera mengusirnya dari sini. Pada akhirnya ia mau pergi juga. Huh ! Menyusahkan saja.
Ketika Tatsuki baru saja ingin turun ke bawah aku melihat sepertinya ia berpapasan dengan Chinen. Lalu …
“Tatsuki ?”
”Yo ! Hei sebaiknya kau jangan ke sini nanti di usir oleh gadis itu loh !” serunya sambil menunjuk ke arahku
”Aku tidak seperti itu Tatsuki bodoh !” teriakku
”Gaawaaat !!! Dia marah sebaiknya aku pergi dari sini” gumamnya lalu menghilang begitu saja
Hari ini adalah hari terburukku karena bertemu dengan cowok menyebalkan sepertinya. Kenapa sih orang seperti itu selalu menggangguku di mana, kapan saja, dan apalah itu. Setelah itu Chinen menghampiriku.
“Kau kenal dengannya ?”
”Tentu saja ! Mana ada orang yang tidak kenal dengan lelaki menyebalkan sepertinya ?!” kesalku
”Oya, kau bilang ingin memberikanku sesuatu ?”
”Ah, hampir lupa. Ini !” seruku sambil memberikan bento padanya
”Kau yang masak ?”
Aku mengangguk
“Ini pertama kalinya aku memasak … Kalau tidak enak katakan saja” baru saja aku selesai berbicara ia sudah mulai makan
”ENAK !” serunya
Syukurlah … Ku pikir dia bakal tidak suka. Mungkin hari ini bukanlah hari terburukku tetapi melainkan hari terindahku. Rasanya senang bukan jika ada seseorang yang menikmati makanan hasil jerih payah sendiri ?
“Tambah lagi !” serunya
Padahal baru saja 3 menit tetapi ia sudah menghabiskan semua isi bento yang ku buat.
“Aku hanya membuat segitu. Karena aku bangun agak kesiangan makanya waktuku memasak hanya sedikit” jelasku
”Kalau begitu besok ! Setelah aku konser kau harus membawa yang banyak !” pintanya
Aku hanya menuruti apa kemauannya saja. Lagi pula sekalian agar aku dapat berlatih memasak.


NEXT DAY
Seperti biasa pagi sang mentari telah melewati jendela rumahku. Walaupun aku sebenarnya sudah bangun sejak jam 8 pagi tapi aku masih saja bergeletak di atas kasur. Malas. Ya, sekarang aku merasa malas melakukan apapun. Rasanya badanku susah sekali ku gerakkan.
Akhirnya aku memutuskan untuk bangun dari atas kasur. Lalu langsung saja aku mandi walau rasanya aku hanya ingin tidur – tiduran. Selesai itu aku langsung sarapan. Sepertinya ada hal yang harus aku lakukan, apa ya ?
Sudah berjam – jam aku berada dalam rumah. Mau tau apa saja yang aku lakukan ? Aku hanya melakukan pekerjaan rumah saja, seperti menyapu, mengepel dan sebagainya. Oya, sebenarnya jam 1 siang nanti aku harus ke café. Soalnya hanya di rumah saja rasanya tak nyaman sudah begitu yang di lakukan hanyalah hal biasa.
Jam 1 kurang. Sekarang aku sedang menyiapkan diri untuk ke sana. Baik, penampilanku hanya mengenakan kaos putih lengan sedang, jeans panjang, dan juga sepatu. Sebenarnya aku tidak suka dengan rok. Entah kenapa lebih nyaman mengenakan celana panjang seperti jeans.
Hummm … Hari ini sepertinya pelanggannya tidak banyak. Kenapa ya ? Apakah ada hubungannya dengan konsernya Chinen ? Ahh, gak mungkin.
“Ai-san ! Apa kau tau hari ini ada apa ?” Tanya Mia
”Maksudmu ?”
”Ihh ! Ada konser nanti ! Penyanyinya bernama Chinen Yuri !”
‘JLEB’
“Ehh ?? L-lalu kenapa ?” Tanyaku sedikit gugup
”Kok malah tanya kenapa ??? Kau ini ! Dia itu adalah penyanyi muda yang sudah berhasil menjual beribu – ribu copy CD rilis lagunya !” serunya gemas
Aku baru tau kalau Chinen itu sudah sepopuler ini. Rasanya seperti bukan dia saja. Maksudku, dia itu kelakuannya seperti anak kecil sudah begitu pernah melakukan hal bodoh lagi.
“Gawat ! Kita sedang di perhatikan menejer !” seru Mia lalu langsung kembali bekerja
Haduh, aku jadi grogi ingin datang ke tempat konsernya itu
Tanpa terasa waktu siang sudah berlalu dengan di gantikan malam. Kenapa waktu harus cepat bergulir di saat aku menikmati sesuatu ? Tapi ya sudah. Jalanin sajalah !
Aku mengganti pakaian maidku dengan pakaian yang ku gunakan tadi. Sekarang jam 9 malam konsernya di adakan jam 11 malam. Sekitar 2 jam lagi akan di mulai. Lalu aku harus ngapain ya sebelum konsernya itu ?
“AHHH !!!”
Seketika itu juga aku baru ingat kalau aku harus membuatkan bento untuknya ! Haduh ! Semoga waktu 2 jam ini cukup ku gunakan untuk memasak.
Dengan cepat aku berlari menuju stasiun kereta, setelah itu aku berlari menuju rumah. Sempat ada seseorang yang memanggilku tetapi aku tidak memperhatikannya. Tidak sempat.
Syukurlah aku sampai. Dengan gesit aku mempersiapkan semua bahan yang ku butuhkan. Semoga cepat selesai, gumamku.
Tanpa ku duga sekarang sudah jam 11 kurang 10 menit. Tanganku sudah gemetaran sejak tadi. Aku berpikir apakah sempat aku menyelesaikan ini dan langsung pergi ke sana ? Pertanyaan itu selalu muncul di benakku. Perasaan ragu muncul.
Sementara itu di tempat Chinen.
“Kau harus berpenampilan bagus, jangan lupa selalu tersenyum kepada para fansmu ! Karena dengan begitu kau akan di sukai” ucap menejer Chinen
”Ya, aku tau. Aku akan selalu tersenyum kepada semua orang. Termasuk orang itu …”
”?”
Chinen mengenakan pakaian yang benar – benar berbeda. Ia terlihat sangat cool dan gentle. Lantas saja di usianya yang muda ini dia dapat menarik hati setiap orang.
Konser itu pun segera di mulai. Di lain tempat aku masih mempersiapkan makanan yang sudah ku janjikan kepada Chinen. Walaupun rasanya aku ingin menyerah tetapi tubuhku berkata ‘LANJUTKAN’
Pada lagu terakhir aku sudah sampai di sana. Penampilanku buruk sekali. Bisa di bilang aku seperti anak yang di kejar – kejar sesuatu. Tetapi … gawat ! Aku tidak tau harus duduk di mana. Semua tempat sudah di tempati. Rasanya aku seperti orang bodoh.
Seketika itu ada seorang petugas menghampiriku.
“Boleh saya liat tiket anda ?” tanyanya
”Ini !” kataku sambil menyerahkan tiket yang di berikan Chinen dalam amplop
”V.I.P ! Ikut saya !” serunya
V.I.P ? gumamku
“Silahkan duduk di sini” serunya
Aku pun menunduk hormat dan mengucapkan terima kasih. Lalu petugas itu kembali pada tempatnya semula. Seketika aku duduk, aku baru sadar kalau aku duduk di tempat yang paling depan. Di kiri dan kananku juga ada beberapa orang. Sepertinya mereka orang kaya. Habis, penampilannya benar – benar sangat … mewah …
Rasanya aku seperti anak gembel saja. Menyedihkan.
Ku tatap Chinen yang sedang dance sambil bernyanyi di atas panggung itu. Seketika itu aku berpikir. Kami memang berada di dunia yang sangat berbeda. Ia berada dalam dunia hiburan yang terdapat orang – orang yang terkenal di negeri ini. Sedangkan aku ? Tidak ada yang istimewa, hanya seorang gadis tanpa orang tua dan juga …. Miskin …
Sambil terus berpikir tanpa sadar ia mengulurkan tangannya padaku. Astaga ! Dia sedang ada di panggung ! Kenapa ia harus turun hanya karena … mungkin melihatku !
“Apa yang kau lakukan ?” ucapku sedikit bergumam
“KYAAAAAAAA !!!!!” para gadis yang berada di dekatku mulai berteriak
Telingaku sakit …..
“Ayo ikut aku !” serunya sambil menarik tanganku
”Apa yang-“ tak sempat aku bertanya karena sekarang aku sedang berada di atas panggung
Ini adalah hal yang paling memalukan. Sangat memalukan. Dan sangat sangat sangat MEMALUKAN ! Aku tidak tau harus melakukan apa … Seseorang tolong aku !

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar