See
you
Rating
: T
Genre
: Drama & Romance
Chara
: Maki Fuyu, Sanada Aki, Kitayama Kei, Minamoto Zen, Kouchi Mimi, etc.
Menatap langit di saat malam hari. Bukankah
menyenangkan ? Apalagi jika ada orang paling tersayang di dekatmu. Rasanya aneh
sekali kalau sendirian. Rasanya kesepian bukan ? Ahh ... Hidup itu rumit ya ?
Satu ... Dua ... Tiga ... Empat ... Aku tidak bisa
menghitung banyaknya bintang di langit. Kenapa ya ? Padahal ku pikir bintang
itu hanyalah benda yang tidak memiliki apa - apa selain cahayanya itu. Dan yang
lebih anehnya lagi kenapa orang - orang mengatakan bahwa bintang itu sebenarnya
adalah sesuatu yang membuat hati kita menjadi terang dan dapat di jadikan
tempat memohon ?
Omong kosong.
Hari sudah berganti menjadi pagi. Sayup - sayup
para burung sudah terdengar halus di telingaku. Otomatis aku membuka mataku
yang seraya sejak tadi tertutup. Yaa ... Aku kurang tidur, itu saja. Dengan
perasaan malas yang menganjal, ku langkahkan kakiku menuju ruang makan.
"Ohayo(1), Fuyu-chan" seru Okasan(2)
sambil menghidangkan sarapan untukku
"Ohayou" balasku sambil duduk dan
menyantap sarapan
Tak biasanya Okasan menyediakan makanan seenak ini.
Biasanya ia selalu menghidangkan makanan yang bisa ia beli. Dengan kata lain ia
paling suka membeli sesuatu yang murah. Biar hemat.
"Okasan, tumben sekali kau memasak steak
seperti ini." ucapku sambil mengunyah daging sapi ke dalam mulutku
"Karena kita kedatangan tetangga baru. Mereka
bilang ingin memberikan kita daging ini sebagai ucapan perkenalan." jelas
Okasan sambil mencuci beberapa alat masak yang ia gunakan tadi.
"Sokka(3) ..."
Jadi ada tetangga baru di sini. Aku baru tau. Apa
aku harus berkenalan dengan mereka ? Tapi aku malas sekali. Capek rasanya.
Aku berangkat menuju sekolahku yang letaknya tidak
jauh dari rumahku. Sekitar 13 menit berjalan aku sudah sampai. Sebenarnya aku
adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Aku memiliki seorang kakak laki - laki.
Tapi ia mengekost ke suatu tempat. Dan ia sering berpindah - pindah. Makanya
aku sulit berkomunikasi dengannya. Otousan(4) juga ikut dengan Oniichan(5).
Makanya aku merasa rumahku agak sepi karena hanya tinggal berdua dengan Okasan.
Aku sudah SMA kelas 2-C. Aku di nilai sebagai anak
yang sedikit pendiam tapi perhatian terhadap orang lain. Contohnya jika ada
seorang teman yang mendapat masalah aku pasti akan memberikan saran padanya.
Tapi itu juga jika aku sedang fit ingin melakukannya saja.
Tinggi 166 cm. Rambut sepanjang sikut tangan. Agak
sedikit bergelombang tapi tidak keriting. Pandai dalam pelajaran Bahasa
Inggris. Suka di kuncir 1 di sebelah kiri. Bisa di bayangin kan ?
Hari ini aku sama sekali tidak semangat melakukan
apapun. Bahkan sahabatku Mimi setiap kali bicara aku merasa sama sekali tidak
mendengarkannya.
"Hei ! Kalau orang sedang bicara dengarkan
dong !" gerutunya sambil mengembungkan pipinya
"Ahh ... Gomen(6) ... Tadi kau bilang apa
?" tanyaku lagi tanpa merasa bersalah
"Ck, kau itu apa lagi ada masalah ? Dari tadi
bengong melulu." kesalnya sambil sedikit membuang muka
"Ahaha ... Iya maaf ... Aku sedang teringat
masa lalu. Itu saja." jelasku sambil sedikit tersenyum
"Masa lalu ?" terlihat Mimi bingung
sambil memiringkan kepalanya
"Iya ... Itu ..."
GRAKK
Terdengar suara pintu terbuka. Walau sedikit kaget
teman - teman sekelasku langsung kembali ke tempat duduknya. Ternyata
Ayuzawa-sensei(7) sudah datang.
"Okay, all. Kita punya teman baru di kelas
ini. Silahkan masuk." Sensei mempersilahkan seseorang itu masuk
EHH ?? Sepertinya aku mengenali orang itu.
"Ohayou Gozaimasu. Minamoto Zen desu. Salam
kenal." serunya sambil membungkuk dengan ucapannya yang sedikit dingin
"Ahaha... Okay Minamoto-san. Kau bisa duduk di
bangku pojok kanan sana." ucap sensei sambil menunjuk ke arah bangku
kosong yang ada di 2 bangku belakangku
Zen langsung menuju ke arah bangku belakang.
Seketika itu dia sempat berhenti di sebelahku.
"Ohisashiburi(8)"
"?"
Apa maksud perkataannya tadi ? Dia bilang
'Ohisashiburi' memang aku pernah bertemu dengannya ? Aneh banget. Sudah begitu
ia mengatakannya dengan nada yang amat sangat datar. Hah, itu memang
karakternya. Jadi aku tidak perlu terlalu memikirkannya.
Bel sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang
lalu. Dan aku tetap berada di kelas. Memang banyak sekali yang bilang aku ini
kurang kerjaan karena ingin pulang saja harus menunggu sekolah sampai terlihat
agak sepi. Sebenarnya aku agak risih jika banyak anak murid yang pulang
melewati gerbang sekolah. Umm ... Ramai dan aku pernah di tabrak oleh salah
satu murid sekolah ini. Makanya aku selalu pulang terakhir.
Setelah selesai aku berkemas - kemas. Aku menuju ke
atap sebentar. Karena seperti biasa aku ingin seperti orang gila (?) di sana.
Langkah demi langkah. Dan akhirnya sampai. Seperti yang ku duga dari awal tidak
ada orang sama sekali.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!!" aku
berteriak sekencang - kencangnya
"BERISIK ! BAKKA(9) !" terdengar suara
yang agak berat dan kencang itu. "Bisakah kau tenang ? Aku sedang tidur di
sini !"
T-ternyata ada orang di sini. Gawat aku pasti akan
di omelinya.
"A-e-g-gomennasai(10) !" ucapku terbata -
bata dengan sedikit ketakutan
Tapi orang itu tidak menjawab. Dan aku baru sadar
aku tidak melihatnya sama sekali. Padahal aku sudah melihat sekeliling. Tetapi
orang itu tetap tidak ada dan aku berpikir jangan - jangan ...
"Kau hantu !" ucapku dan ups aku
berbicara ngaco.
"Ooooohhh ..... .... .... Ya ! Kau benar ! Aku
hantu oleh sebab itu jangan ke sini lagi atau tidak aku akan menakutimu dengan
wujud asliku"
BRRRRRTTTT
Tubuhku merinding dan tanpa berpikir aku berlari
meninggalkan tempat itu. Takut sekali.
Benar - benar hari terburukku. Pertama ada murid
baru di kelasku dan sepertinya ia mengenaliku dan aku tidak tau dia siapa.
Kedua di atas atap aku berbicara dengan seseorang tetapi aku tidak melihat
sosoknya sama sekali. Agh ... Bad Day. Kenapa aku harus mengalami hal seperti
itu ? Menyebalkan !
TING TONG
Suara bel rumahku berbunyi. Pasti Okasan akan
menjawabnya.
TING TONG
TING TONG
TING-
"Iya !! Sebentar !" teriakku kesal
Cih, aku lupa kalau Okasan sedang keluar untuk
berbelanja. Kenapa si kayaknya hari ini gak ada manis - manisnya untukku ?
Penderitaan yang sangat menyebalkan.
"Ya, ada apa ? Jika kau mencari Okasan dia
sedang keluar sudah ya ..." ucapku dan kembali menutup pintu rumahku
CHOTTO MATTE(11)
Aku kembali membuka pintu dan terlihat sesosok
lelaki dengan tinggi yang hampir sama denganku. Bedanya ia lebih tinggi 2 atau
3 cm dariku.
"A-Kau cari siapa ?" tanyaku gelagapan
"Sanada Aki desu. Yoroshiku onegai shimasu(12).
Aku tetangga barumu. Kita baru bertemu hari ini, bukan ?" ucapnya sambil
tersenyum manis ke arahku
"Ah !" teriakku sambil menunjuk ke
arahnya. "Jadi kau tetangga baruku ?" tanyaku dengan ekspresi wow.
Ia mengangguk.
"Yoroshiku nee~~" seruku sambil
mengulurkan tangan
Ia menjabat tanganku. Senang juga, punya teman baru
yang uwwoohhh. Sudah begitu baik lagi. Kayaknya hari ini bukan Bad Dayku deh.
"Namae wa(13) ?" tanyanya
"Ah ! Atashi(14) Maki Fuyu desu." ucapku
sambil tersenyum
"Yoroshiku Fuyu-chan"
"Un(15)"
Esok harinya aku pergi ke sekolah lagi. Hari ini
aku juga ada ekskul tenis. Aku suka main tenis. Karena dengan main tenis aku
bisa meningkatkan konsentrasi beserta kecepatan berlariku. Bukankah itu asik ?
Yaa.. banyak yang bilang itu melelahkan. Tapi tiap orang pasti berbeda
pendapat.
Sepulang sekolah aku langsung ke lapangan tenis
yang letaknya di belakang bangunan sekolah. Di sana ada lapangan tenis, sepak
bola, voli dan kolam renang. Bisa di bilang sekolahku ini bangunannya sangat
luas. Karena kalau kecil tidak mungkin ada kolam renang.
Aku berlari nenuju ruang ganti. Terlihat
Cecilia-senpai(16) ada di sana. Dia sepertinya terlihat kecapaian. Ya, itulah
senpai sekaligus ketua klub ini.
"Konnichiwa(17), senpai." sapaku
"Un, konnichiwa"
Sudah 2 jam berlalu. Sekarang jam 6:30 malam dan
masih banyak orang beraktifitas pada jam segini. Tiba - tiba aku terhenti di
depan restaurant kecil. Karena aku merasa lapar tanpa sungkan - sungkan aku
masuk. Dan di dalamnya sangat ramai sekali.
"Anda mau pesan apa ?" tanya seorang
pelayan kepadaku setelah aku mendapatkan tempat duduk
"Aku ingin spageti dan juga moccacino."
"Hai(18). Spageti to(19) moccacino."
Sekitar 3 menit berlalu yang datang duluan justru
minumannya. Eh, 2 menit kemudian baru makanannya. Tumben cepat sekali.
Aku melahap spageti itu dan ... lezat. Ternyata
enak sekali. Seketika itu juga ada seorang anak lelaki yang menghampiriku.
"Maaf, apa kau duduk di sini sendirian ?"
tanya lelaki itu dengan suara yang agak familiar
"Ya, aku duduk sendirian di sini. Kau boleh
menempatinya kok." ucapku dan mempersilahkannya duduk di depan ku
"Arigatou(20). Etto(21) ... Apa kita pernah
bertemu sebelumnya ?"
Bertemu ?
"Pelayan ! Saya mau makan grilled fish, fried
friest dan cappucino"
Dengan cepat pelayan itu menulis dan segera
mengatakannya pada sang koki. Aku berpikir sepertinya dia itu pasti tipe orang
yang suka menyuruh - nyuruh soalnya nada bicaranya tadi seperti seorang majikan
dan bawahannya. Eh ? Kok jadi kayak di drama.
"Oi ! Pertanyaanku tadi belum di jawab"
ucap pria itu ketika aku sedang berpikir
"Oya, aku juga merasakan hal yang sama"
ucapku
Kami berdua berpikir bersama - sama.
"Hantu ..." aku menggumamkan kalimat itu
dan ..
"Oh !!! Ternyata kau gadis gila yang berteriak
di atas atap sekolah ya ?" ucapnya
Gadis gila ?????!!!!!
"Kalau ternyata itu kau seharusnya aku tidak
berteriak seperti itu padamu"
"Eh ?"
"Karena kau terlihat manis"
A-a-apa yang barusan tadi dia bilang ?? Baru ketemu
dia sudah mengatakan hal seperti itu ? Tapi ... Dia bilang aku manis ? Apa itu
? Jangan - jangan orang ini suka nge-flirtting orang ya ?
"Apa si ? Kau gak jelas." ucapku dengan
nada kesal
"Gomen, aku bukan bermaksud ke arah yang
khusus kok !" ucapnya tetapi aku sama sekali tidak mengerti apa yang ia bicarakan
"Haaahh ... Sudahlah, aku sudah selesai makan
jadi aku pulang duluan" ucapku dan bergegas pergi
Sesampainya di rumah aku melihat Okasan sedang
tertidur di ruang tamu. Sepertinya ia sedang menungguku pulang. Kasihan sekali
... Sampai seperti itu hanya untukku.
"Okasan ..." panggilku lembut
"Ara(22), Fuyu-chan sudah pulang ?" tanya
Okasan dengan wajahnya yang masih mengantuk
"Okasan tidurlah di kamar, ayo" ucapku
dan membawanya sampai ke kamarnya
Apakah hidupku akan seperti ini terus ya ?
"Ohayou gozaimasu !" seru Aki padaku
"Kenapa kau ada di sini ?" tanyaku yang
baru saja ingin bergegas keluar rumah walau sebenarnya tidak memiliki tujuan
Hari ini Hari Minggu makanya aku tidak bersiap -
siap pergi ke sekolah. Biasanya si kalau Hari Minggu terutama pada pagi hari
aku selalu melakukan jogging. Tapi sekarang aku mau refreshing.
"B-bolehkah aku ikut denganmu ? Aku merasa
bosan di rumah ..." nadanya terdengar sangat memohon sekali
"Un, tentu saja" jawabku
Kami berdua berjalan bersama walau ada rasa yang
tidak enak dalam hatiku ini. Entah karena apa aku merasa seperti ini dan aku
merasa harus terbiasa.
Tak ada yang berbicara sama sekali. Hanya sebuah
angin yang setia menyejukkan suasana seperti ini. Sepertinya aku yang harus
memulai berbicara.
"Anoo(23) ..." seru kami bersamaan
"Kau duluan, Aki" ucapku mengalah
"Umm .... Sebenarnya tujuan kita ke mana
?" tanyanya dengan ekspresi sedikit sendu. "Sebenarnya aku ingin
mengusulkan pergi ke suatu tempat"
"Ke mana ?"
"Taman hiburan"
Terdengar suara anak - anak yang tertawa bersama
dengan keluarga mereka. Ya, kami berdua sudah sampai di taman hiburan. Aku
tidak tau untuk apa dia mengajakku ke sini. Tapi aku merasa fun saja tiap kali
aku bersama dengannya.
Awalnya aku ingin membayar tiket masuk kami berdua
dengan uangku. Karena ku pikir dia pasti tidak membawa sedikitpun uang. Tapi
aku salah, dia membawa uang banyak sekali. Mungkin dia sudah merencanakannya
dari awal semenjak ingin mengajakku pergi bersama.
Waktu terus bergulir karena kami terus menerus
bermain wahana - wahana di sana. Tapi sampai sekarang tak terasa hari sudah
mulai gelap. Dengan kata lain sekarang sudah malam.
Tiba - tiba Aki menarikku dan membawaku ke center
utama taman wisata ini. Terlihat ada pertunjukan di sana. Ohh ... Ternyata
sebuah band, mereka sedang menyanyikan sebuah lagu. Dan penontonnya ada banyak
juga.
"Hei, Fuyu" terdengar sedikit samar suara
Aki
"Ya ?"
"Arigatou ... Aku .... akan ... pasti ...
dengan ...."
Aku tidak bisa mendengar suaranya karena para penonton
di sini suaranya terlalu kencang. Akhirnya suara Aki seperti hilang begitu saja
dalam keramaian dan kegaduhan di sini.
Kemarin malam benar - benar aneh. Apa yang telah ia
katakan sebenarnya ? Rasanya seperti sesuatu yang sangat penting. Tapi aku sama
sekali tidak bertanya padanya apa yang ia katakan tadi pas pulang bersama ?
Rasanya aku terlalu takut untuk menanyakan hal itu.
Aneh.
Kalau di pikir - pikir ... Aku merasa sepertinya
bertemu ketiga lelaki itu di hari yang sama. Sekitar 2 atau 3 hari yang lalu.
Entah mengapa rasanya seperti di otome game saja. Itu loh game yang tokoh
utamanya cewek dengan banyak karakter cowok.
Mari kita simpulkan dari orang pertama. Minamoto
Zen, dia cowok baru di kelasku dan memiliki sikap misterius dan dingin. Kedua,
Kitayama Kei. Seorang cowok dengan karakter yang suka mengeluarkan kalimat
'super' nya kepada anak perempuan. Ketiga, Sanada Aki. Menurutku dia manis,
baik, dan tidak pernah berkata kasar. Dengan kata lain dia bertolak belakang
dengan Zen. Tapi kita tidak boleh langsung menilai orang lain. Siapa tau mereka
punya sisi positif yang tidak kita ketahui.
Sekarang kembali ke sekolah. Walau masih banyak
pikiran yang menganjal di otakku setidaknya sekolah itu adalah hal yang wajib
di lakukan oleh seorang pelajar.
"Hei, Fuyu !" panggil seorang lelaki yang
sepertinya sudah lama berdiri di samping tempat dudukku
"Oh, Zen. Nani(24) ?" tanyaku singkat
"Kau tidak berubah ya ? Apa kau lupa ?"
tanya Zen balik kepadaku
Lagi - lagi ... Kenapa harus bertanya hal seperti
itu di saat aku sedang banyak pikiran ? Ternyata Kami-sama(25) tidak adil.
"Gomen, sepertinya aku tidak ingat memiliki
memori pernah bertemu denganmu" ucapku tetapi aku melihat ekspresi Zen
yang sepertinya terkejut berat
"...... Ya sudah !" kesalnya dengan nada
sedikit kencang dan pergi meninggalkanku
A-apa salahku ? Padahal aku sudah mengatakan yang
sebenarnya. Kenapa dia jadi seperti itu ? Sebenarnya apa si maunya ? Dan kenapa
di saat seperti ini aku merasa diriku ini memiliki salah yang amat besar ?
Padahal dia yang salah main membentakku segala.
Aghhh !!!
"Fuyu-chan, tadi aku melihat Zen keluar kelas.
Wajahnya seram sekali. Bahkan fans ceweknya sampai ia siniskan !" seru
Mimi yang baru saja datang dengan membawa jajanannya
Aku hanya bisa terdiam. Aku tidak ingin mengatakan
apa - apa terutama yang berhubungan dengan Zen. Pasti kepalaku segera memanas
dan emosiku naik. Habis dia berbicara seakan menyalahkanku seperti tadi.
Setelah pulang sekolah
"Hei ! Hei ! Fuyu-chan, temani aku ke gudang
sekolah belakang yuk ..." ajak Mimi yang membawa dua buah bola basket di
tangannya
"Memang hari ini kita ada pelajaran olah raga
?" tanyaku
"Enggak, cuman temanku lupa mengembalikannya
jadi dia minta tolong padaku karena hari ini adalah hari spesial untuknya"
Hari special ?
Dengan malas aku membawa salah satu bola basket
yang di pegang Mimi tadi. Gudang sekolah letaknya di belakang gedung sekolah.
Lumayan jauh dari letak kelasku. Tapi gak begitu jauh - jauh sekali.
Kami sampai dan syukurlah pintu gudang belum
tertutup dan kami langsung menaruh bola basket kedalam gudang itu. Ketika sudah
selesai aku mendengar suara seorang gadis yang terdengar agak gelagapan. Dengan
penasaran aku mengintip. Ternyata arah suara itu ada di samping gudang. Aku dan
Mimi memperhatikan mereka tetapi entah mengapa aku merasa Mimi seperti
tersenyum - senyum sendiri. Jangan - jangan perempuan itu adalah temannya. Dan
tunggu ! Perempuan itu bersama dengan Kei ! Lalu apa arti hari special itu ?
Jangan - jangan ...
"K-Kitayama Kei ... Aku menyukaimu sejak kita
masih kelas 2 ... Dan perasaanku tetap sama. Aku ... telah memutuskan hari ini
... Maukah kau berpacaran denganku ?" gadis itu menunduk, wajahnya merah
dan matanya tertutup mengharapkan jawaban positif
"Hmm ... Bagaimana ya ? Memang kau mau jadi
yang ke berapa ?" tanya Kei
"Eh ?" gadis itu terbingung dengan
kalimat yang di lontarkan Kei sama halnya dengan kami berdua
"Kau mau jadi pacarku yang ke-5 ? Jadwal
dateku sudah penuh" ucap Kei sambil menunjukkan daftar nama - nama cewek yang
ada di keitai(26)nya
"Kau punya 4 .... pacar ??"
Kei mengangguk
What The Heck ??? Dia punya 4 pacar ? Dan dia akan
menjadikan gadis itu sebagai pacar ke 5 nya ?? Dasar cowok playboy !!!
Kemarahanku sudah melewati batas maksimal dengan
emosi kuat aku berjalan ke arah mereka. Tapi, Mimi menarikku dan menggelengkan
kepalanya seakan memberiku tanda untuk tidak ikut campur. Akhirnya aku hanya
bisa membendam rasa kesalku dengan mengepal kedua tanganku.
Cowok macam apa dia ? Jika aku jadi gadis itu aku pasti
akan memarahinya dan berkata jangan memainkan perasaan perempuan.
Ahh ... Gadis itu menangis.
"Tidak .. Aku tidak mau ... Aku memang
menyukaimu ... Tetapi bukan seperti ini caranya ..."
Gadis itu menangis sambil mengatakan kalimat itu
dengan bibirnya yang terlihat gemetar. Setelah itu ia berlari meninggalkan Kei
sendiri. Dan yang membuatku tambah kesal Kei tertawa !!!
"Ahh ... Sudah ke berapa kalinya ya aku
mendengar pernyataan dari seorang perempuan ? Ahaha ... Memang terlahir
sempurna itu mengasikkan." ucapnya dan hal itu membuat tanganku gatal dan
ingin menonjok tepat di wajahnya
Sayangnya Mimi tetap bersikeras melarangku untuk
ikut campur. Jadi, baik aku akan mengalah dan sekarang aku mengerti sikap
Kitayama Kei itu seperti apa.
Di saat aku ingin pulang ternyata Mimi ingin pulang
bersama dengan teman perempuannya itu. Aku mengerti dan mempersilahkannya.
Siapa tau dengan Mimi di sampingnya gadis itu akan tenang.
Ketika aku berjalan sampai gerbang sekolah aku
melihat Aki di sana. Ia memakai seragam yang sama denganku. Jangan bilang dia
bersekolah di sini.
"Fuyu-chan, konnichiwa" sapa Aki
"K-konnichiwa, Aki ... sedang apa di sini
?" tanyaku
"Mulai besok aku sekelas denganmu"
Sekelas denganku ? Wah, kayaknya bakal bahaya
sekali deh kalau dia sekelas denganku. Soalnya pasti bakal ada banyak perempuan
yang ada di sekelilingnya. Entah aku harus bersikap apa nanti kalau bakal ada
yang terjadi.
Jam 6:00 pagi
"Fuyu-chan"
Masih berada di alam bawah sadarku, aku bermimpi.
Terlihat seorang lelaki mengenakan baju putih dan sedang duduk di kursi roda.
Dia memandangku tapi wajahnya tampak tidak begitu jelas. Yang bisa ku lihat
hanyalah ulasan senyum di bibirnya. Aku tidak bisa melihat lebih jelas lagi.
"Fuyu-chan ..."
Dia memanggilku ? Atau ada orang lain ? Kenapa
rasanya aneh ?
"Fuyu-chan !!!"
Aku terkaget. Mimpi. Barusan mimpi. Siapa yang
memanggilku sebenarnya ?
"Ohayou gozaimasu Fuyu-chan. Maaf kalau aku
kasar membangunkanmu"
Ternyata Aki yang memanggilku. Aku kira seseorang
yang berada dalam mimpiku tadi yang memanggil. Padahal aku penasaran sekali apa
yang terjadi selanjutnya. Tapi, Aki datang ke kamarku dan membangunkanku.
Ke kamarku ...
Ke kamarku ...
EHH ??
"AKI ! Apa yang kau lakukan di kamarku
???" teriakku dengan ekspresi terkejut luar biasa
"Ehh ?? Tentu saja membangunkanmu. Kita 'kan
akan menjadi teman sekelas makanya aku datang ke sini."
"Tapi Aki !! Aku perempuan dan kau laki -
laki. Kau mengertikan ? Itu tidak boleh"
"Aku tidak mengerti maksudmu, Fuyu-chan
..."
Ahh ... Anak ini polos banget. Tapi sepertinya dia
tidak berbahaya sama sekali. Lalu kenapa dia bisa dengan mudah masuk ke kamarku
? Apakah dia sudah minta izin dengan Okasan ?
"Jendelamu terbuka sedikit. Karena rumah kita
berhadapan dan juga kamar kita sama - sama di atas. Aku melompat saja dan
ternyata sampai. Tadi ku pikir bakal jatuh, ternyata tidak. Ahaha"
jelasnya sambil tertawa
Apa ? Jadi Okasan tidak tau kalau dia masuk ke
dalam kamarku ? Bagaimana kalau Okasan melihatnya ? Apakah dia akan mengira aku
dan dia .... Aghh !!
"Fuyu-chan, sarapan sudah siap" ucap
Okasan dan sungguh kebetulan
Kami terdiam, aku sudah bersiap - siap akan di
marahi Okasan.
"Are ? Ternyata Aki-chan. Kau mau sarapan
bersama kami ? Ayo kita ke ruang makan bersama"
What ? Okasan tidak memarahiku ? Kenapa dia seperti
itu ? Semestinya kan jika ada anak perempuan berada di kamar berdua dengan
seorang lelaki pasti akan di marahi. Tapi kenapa Okasan berbeda dari seorang
ibu yang lain ? Apa karena ia berpikir Aki adalah tipe lelaki yang polos ?
Akhirnya kami semua makan bersama - sama. Setelah
itu aku dan Aki berangkat bersama - sama. Semoga tidak terjadi apa - apa.
"Aki, kau pergi ke ruang guru tinggal belok
kiri dari sini. Lurus terus sampai ada papan tertulis 'Ruang guru' "
ucapku memberi arahan ketika sampai di sekolah
"Wakatta(27)" ia pun segera pergi
berjalan ke sana
Seketika itu aku berjalan menuju ruang kelasku.
"Ohayou" sapaku pada Mimi
"Ohayou gozaimasu. Apa kau sudah tau kita
kedatangan murid baru lagi ?"
Ternyata teman - teman sekelasku sudah pada tau ya
? Kelasku memang jago dalam hal seperti ini jadi wajar kalau aku tau info
terbaru tentang sekolah ini.
"Minna-san(28), Good morning. Kita punya teman
baru lagi nih. Ohohoho ... Dan yang satu ini bisa membuat mata kalian blink
blink. Baik, dou~zo(29)" ucap Ayuzawa-sensei
Sudah ku duga Aki yang datang.
"Ohayou minna-san. Boku wa(30) Sanada Aki
desu. Yoroshiku onegai shimasu" ucapnya and smile
Ugh .. Banyak anak perempuan di kelasku yang
sepertinya fallin in love dengannya. Mungkin karena wajahnya manis dan
charming.
"Fuyu-chan ! Mohon bantuannya ya ? Aku ingin
kau menemaniku istirahat nanti melihat - lihat isi sekolah ini"
BRAKK
Terdengar seseorang mengebrak meja dengan kencang
dan ternyata itu adalah Zen.
"Jangan sok akrab kau" bentaknya
Kok jadi begini ?
TO BE CONTINUED
Notes :
1.
Ohayou :
Pagi
2.
Okasan :
Ibu
3.
Sokka :
Begitu
4.
Otousan :
Ayah
5.
Oniichan : Kakak laki – laki
6.
Gomen :
Maaf
7.
Sensei :
Guru
8.
Ohisashiburi : Sudah lama tidak bertemu
9.
Bakka :
Bodoh / Idiot
10. Gomen
nasai : Maafkan aku
11.
Chotto Matte : Tunggu sebentar
12. Yoroshiku
Onegai Shimasu : Senang berkenalan
denganmu
13. Namae
wa : Namamu
14. Atashi : Aku
15. Un : Ya
16. Senpai : Senior
17. Konnichiwa : Selamat siang / halo
18. Hai’ : Baik
19. To : Dan (bukan untuk dalam bahasa
Inggris ya *plakk)
20. Arigatou :
Makasih
21. Etto : Itu (Kalimat yang di ungkapkan
jika bingung untuk memulai pembicaraan seperti ‘umm …’)
22. Ara :
Kata terkejut seperti ‘wah !’
23. Ano :
Sama kayak ‘etto’
24. Nani :
Apa
25. Kami-sama :
Tuhan
26. Keitai :
Hand phone
27. Wakatta :
Aku mengerti
28. Minna :
Semuanya
29. Douzo :
Silahkan
30. Boku wa :
Saya adalah
Wow...
BalasHapusAwesome.. :D