Kamis, Agustus 01, 2013

See You



See you
Rating : T
Genre : Drama & Romance
Chara : Maki Fuyu, Sanada Aki, Kitayama Kei, Minamoto Zen, Kouchi Mimi, etc.

Menatap langit di saat malam hari. Bukankah menyenangkan ? Apalagi jika ada orang paling tersayang di dekatmu. Rasanya aneh sekali kalau sendirian. Rasanya kesepian bukan ? Ahh ... Hidup itu rumit ya ?

Satu ... Dua ... Tiga ... Empat ... Aku tidak bisa menghitung banyaknya bintang di langit. Kenapa ya ? Padahal ku pikir bintang itu hanyalah benda yang tidak memiliki apa - apa selain cahayanya itu. Dan yang lebih anehnya lagi kenapa orang - orang mengatakan bahwa bintang itu sebenarnya adalah sesuatu yang membuat hati kita menjadi terang dan dapat di jadikan tempat memohon ?

Omong kosong.


Hari sudah berganti menjadi pagi. Sayup - sayup para burung sudah terdengar halus di telingaku. Otomatis aku membuka mataku yang seraya sejak tadi tertutup. Yaa ... Aku kurang tidur, itu saja. Dengan perasaan malas yang menganjal, ku langkahkan kakiku menuju ruang makan.

"Ohayo(1), Fuyu-chan" seru Okasan(2) sambil menghidangkan sarapan untukku

"Ohayou" balasku sambil duduk dan menyantap sarapan

Tak biasanya Okasan menyediakan makanan seenak ini. Biasanya ia selalu menghidangkan makanan yang bisa ia beli. Dengan kata lain ia paling suka membeli sesuatu yang murah. Biar hemat.

"Okasan, tumben sekali kau memasak steak seperti ini." ucapku sambil mengunyah daging sapi ke dalam mulutku

"Karena kita kedatangan tetangga baru. Mereka bilang ingin memberikan kita daging ini sebagai ucapan perkenalan." jelas Okasan sambil mencuci beberapa alat masak yang ia gunakan tadi.

"Sokka(3) ..."

Jadi ada tetangga baru di sini. Aku baru tau. Apa aku harus berkenalan dengan mereka ? Tapi aku malas sekali. Capek rasanya.

Aku berangkat menuju sekolahku yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Sekitar 13 menit berjalan aku sudah sampai. Sebenarnya aku adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Aku memiliki seorang kakak laki - laki. Tapi ia mengekost ke suatu tempat. Dan ia sering berpindah - pindah. Makanya aku sulit berkomunikasi dengannya. Otousan(4) juga ikut dengan Oniichan(5). Makanya aku merasa rumahku agak sepi karena hanya tinggal berdua dengan Okasan.

Aku sudah SMA kelas 2-C. Aku di nilai sebagai anak yang sedikit pendiam tapi perhatian terhadap orang lain. Contohnya jika ada seorang teman yang mendapat masalah aku pasti akan memberikan saran padanya. Tapi itu juga jika aku sedang fit ingin melakukannya saja.

Tinggi 166 cm. Rambut sepanjang sikut tangan. Agak sedikit bergelombang tapi tidak keriting. Pandai dalam pelajaran Bahasa Inggris. Suka di kuncir 1 di sebelah kiri. Bisa di bayangin kan ?

Hari ini aku sama sekali tidak semangat melakukan apapun. Bahkan sahabatku Mimi setiap kali bicara aku merasa sama sekali tidak mendengarkannya.

"Hei ! Kalau orang sedang bicara dengarkan dong !" gerutunya sambil mengembungkan pipinya

"Ahh ... Gomen(6) ... Tadi kau bilang apa ?" tanyaku lagi tanpa merasa bersalah

"Ck, kau itu apa lagi ada masalah ? Dari tadi bengong melulu." kesalnya sambil sedikit membuang muka

"Ahaha ... Iya maaf ... Aku sedang teringat masa lalu. Itu saja." jelasku sambil sedikit tersenyum

"Masa lalu ?" terlihat Mimi bingung sambil memiringkan kepalanya

"Iya ... Itu ..."

GRAKK

Terdengar suara pintu terbuka. Walau sedikit kaget teman - teman sekelasku langsung kembali ke tempat duduknya. Ternyata Ayuzawa-sensei(7) sudah datang.

"Okay, all. Kita punya teman baru di kelas ini. Silahkan masuk." Sensei mempersilahkan seseorang itu masuk

EHH ?? Sepertinya aku mengenali orang itu.

"Ohayou Gozaimasu. Minamoto Zen desu. Salam kenal." serunya sambil membungkuk dengan ucapannya yang sedikit dingin

"Ahaha... Okay Minamoto-san. Kau bisa duduk di bangku pojok kanan sana." ucap sensei sambil menunjuk ke arah bangku kosong yang ada di 2 bangku belakangku

Zen langsung menuju ke arah bangku belakang. Seketika itu dia sempat berhenti di sebelahku.

"Ohisashiburi(8)"

"?"


Apa maksud perkataannya tadi ? Dia bilang 'Ohisashiburi' memang aku pernah bertemu dengannya ? Aneh banget. Sudah begitu ia mengatakannya dengan nada yang amat sangat datar. Hah, itu memang karakternya. Jadi aku tidak perlu terlalu memikirkannya.

Bel sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Dan aku tetap berada di kelas. Memang banyak sekali yang bilang aku ini kurang kerjaan karena ingin pulang saja harus menunggu sekolah sampai terlihat agak sepi. Sebenarnya aku agak risih jika banyak anak murid yang pulang melewati gerbang sekolah. Umm ... Ramai dan aku pernah di tabrak oleh salah satu murid sekolah ini. Makanya aku selalu pulang terakhir.

Setelah selesai aku berkemas - kemas. Aku menuju ke atap sebentar. Karena seperti biasa aku ingin seperti orang gila (?) di sana. Langkah demi langkah. Dan akhirnya sampai. Seperti yang ku duga dari awal tidak ada orang sama sekali.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!!" aku berteriak sekencang - kencangnya

"BERISIK ! BAKKA(9) !" terdengar suara yang agak berat dan kencang itu. "Bisakah kau tenang ? Aku sedang tidur di sini !"

T-ternyata ada orang di sini. Gawat aku pasti akan di omelinya.

"A-e-g-gomennasai(10) !" ucapku terbata - bata dengan sedikit ketakutan

Tapi orang itu tidak menjawab. Dan aku baru sadar aku tidak melihatnya sama sekali. Padahal aku sudah melihat sekeliling. Tetapi orang itu tetap tidak ada dan aku berpikir jangan - jangan ...

"Kau hantu !" ucapku dan ups aku berbicara ngaco.

"Ooooohhh ..... .... .... Ya ! Kau benar ! Aku hantu oleh sebab itu jangan ke sini lagi atau tidak aku akan menakutimu dengan wujud asliku"

BRRRRRTTTT

Tubuhku merinding dan tanpa berpikir aku berlari meninggalkan tempat itu. Takut sekali.


Benar - benar hari terburukku. Pertama ada murid baru di kelasku dan sepertinya ia mengenaliku dan aku tidak tau dia siapa. Kedua di atas atap aku berbicara dengan seseorang tetapi aku tidak melihat sosoknya sama sekali. Agh ... Bad Day. Kenapa aku harus mengalami hal seperti itu ? Menyebalkan !

TING TONG

Suara bel rumahku berbunyi. Pasti Okasan akan menjawabnya.

TING TONG
TING TONG
TING-

"Iya !! Sebentar !" teriakku kesal

Cih, aku lupa kalau Okasan sedang keluar untuk berbelanja. Kenapa si kayaknya hari ini gak ada manis - manisnya untukku ? Penderitaan yang sangat menyebalkan.

"Ya, ada apa ? Jika kau mencari Okasan dia sedang keluar sudah ya ..." ucapku dan kembali menutup pintu rumahku

CHOTTO MATTE(11)

Aku kembali membuka pintu dan terlihat sesosok lelaki dengan tinggi yang hampir sama denganku. Bedanya ia lebih tinggi 2 atau 3 cm dariku.

"A-Kau cari siapa ?" tanyaku gelagapan

"Sanada Aki desu. Yoroshiku onegai shimasu(12). Aku tetangga barumu. Kita baru bertemu hari ini, bukan ?" ucapnya sambil tersenyum manis ke arahku

"Ah !" teriakku sambil menunjuk ke arahnya. "Jadi kau tetangga baruku ?" tanyaku dengan ekspresi wow.

Ia mengangguk.

"Yoroshiku nee~~" seruku sambil mengulurkan tangan

Ia menjabat tanganku. Senang juga, punya teman baru yang uwwoohhh. Sudah begitu baik lagi. Kayaknya hari ini bukan Bad Dayku deh.

"Namae wa(13) ?" tanyanya

"Ah ! Atashi(14) Maki Fuyu desu." ucapku sambil tersenyum

"Yoroshiku Fuyu-chan"

"Un(15)"


Esok harinya aku pergi ke sekolah lagi. Hari ini aku juga ada ekskul tenis. Aku suka main tenis. Karena dengan main tenis aku bisa meningkatkan konsentrasi beserta kecepatan berlariku. Bukankah itu asik ? Yaa.. banyak yang bilang itu melelahkan. Tapi tiap orang pasti berbeda pendapat.

Sepulang sekolah aku langsung ke lapangan tenis yang letaknya di belakang bangunan sekolah. Di sana ada lapangan tenis, sepak bola, voli dan kolam renang. Bisa di bilang sekolahku ini bangunannya sangat luas. Karena kalau kecil tidak mungkin ada kolam renang.

Aku berlari nenuju ruang ganti. Terlihat Cecilia-senpai(16) ada di sana. Dia sepertinya terlihat kecapaian. Ya, itulah senpai sekaligus ketua klub ini.

"Konnichiwa(17), senpai." sapaku

"Un, konnichiwa"


Sudah 2 jam berlalu. Sekarang jam 6:30 malam dan masih banyak orang beraktifitas pada jam segini. Tiba - tiba aku terhenti di depan restaurant kecil. Karena aku merasa lapar tanpa sungkan - sungkan aku masuk. Dan di dalamnya sangat ramai sekali.

"Anda mau pesan apa ?" tanya seorang pelayan kepadaku setelah aku mendapatkan tempat duduk

"Aku ingin spageti dan juga moccacino."

"Hai(18). Spageti to(19) moccacino."

Sekitar 3 menit berlalu yang datang duluan justru minumannya. Eh, 2 menit kemudian baru makanannya. Tumben cepat sekali.

Aku melahap spageti itu dan ... lezat. Ternyata enak sekali. Seketika itu juga ada seorang anak lelaki yang menghampiriku.

"Maaf, apa kau duduk di sini sendirian ?" tanya lelaki itu dengan suara yang agak familiar

"Ya, aku duduk sendirian di sini. Kau boleh menempatinya kok." ucapku dan mempersilahkannya duduk di depan ku

"Arigatou(20). Etto(21) ... Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?"

Bertemu ?

"Pelayan ! Saya mau makan grilled fish, fried friest dan cappucino"

Dengan cepat pelayan itu menulis dan segera mengatakannya pada sang koki. Aku berpikir sepertinya dia itu pasti tipe orang yang suka menyuruh - nyuruh soalnya nada bicaranya tadi seperti seorang majikan dan bawahannya. Eh ? Kok jadi kayak di drama.

"Oi ! Pertanyaanku tadi belum di jawab" ucap pria itu ketika aku sedang berpikir

"Oya, aku juga merasakan hal yang sama" ucapku

Kami berdua berpikir bersama - sama.

"Hantu ..." aku menggumamkan kalimat itu dan ..

"Oh !!! Ternyata kau gadis gila yang berteriak di atas atap sekolah ya ?" ucapnya

Gadis gila ?????!!!!!

"Kalau ternyata itu kau seharusnya aku tidak berteriak seperti itu padamu"

"Eh ?"

"Karena kau terlihat manis"

A-a-apa yang barusan tadi dia bilang ?? Baru ketemu dia sudah mengatakan hal seperti itu ? Tapi ... Dia bilang aku manis ? Apa itu ? Jangan - jangan orang ini suka nge-flirtting orang ya ?

"Apa si ? Kau gak jelas." ucapku dengan nada kesal

"Gomen, aku bukan bermaksud ke arah yang khusus kok !" ucapnya tetapi aku sama sekali tidak mengerti apa yang ia bicarakan

"Haaahh ... Sudahlah, aku sudah selesai makan jadi aku pulang duluan" ucapku dan bergegas pergi

Sesampainya di rumah aku melihat Okasan sedang tertidur di ruang tamu. Sepertinya ia sedang menungguku pulang. Kasihan sekali ... Sampai seperti itu hanya untukku.

"Okasan ..." panggilku lembut

"Ara(22), Fuyu-chan sudah pulang ?" tanya Okasan dengan wajahnya yang masih mengantuk

"Okasan tidurlah di kamar, ayo" ucapku dan membawanya sampai ke kamarnya

Apakah hidupku akan seperti ini terus ya ?


"Ohayou gozaimasu !" seru Aki padaku

"Kenapa kau ada di sini ?" tanyaku yang baru saja ingin bergegas keluar rumah walau sebenarnya tidak memiliki tujuan

Hari ini Hari Minggu makanya aku tidak bersiap - siap pergi ke sekolah. Biasanya si kalau Hari Minggu terutama pada pagi hari aku selalu melakukan jogging. Tapi sekarang aku mau refreshing.

"B-bolehkah aku ikut denganmu ? Aku merasa bosan di rumah ..." nadanya terdengar sangat memohon sekali

"Un, tentu saja" jawabku

Kami berdua berjalan bersama walau ada rasa yang tidak enak dalam hatiku ini. Entah karena apa aku merasa seperti ini dan aku merasa harus terbiasa.

Tak ada yang berbicara sama sekali. Hanya sebuah angin yang setia menyejukkan suasana seperti ini. Sepertinya aku yang harus memulai berbicara.

"Anoo(23) ..." seru kami bersamaan

"Kau duluan, Aki" ucapku mengalah

"Umm .... Sebenarnya tujuan kita ke mana ?" tanyanya dengan ekspresi sedikit sendu. "Sebenarnya aku ingin mengusulkan pergi ke suatu tempat"

"Ke mana ?"

"Taman hiburan"


Terdengar suara anak - anak yang tertawa bersama dengan keluarga mereka. Ya, kami berdua sudah sampai di taman hiburan. Aku tidak tau untuk apa dia mengajakku ke sini. Tapi aku merasa fun saja tiap kali aku bersama dengannya.

Awalnya aku ingin membayar tiket masuk kami berdua dengan uangku. Karena ku pikir dia pasti tidak membawa sedikitpun uang. Tapi aku salah, dia membawa uang banyak sekali. Mungkin dia sudah merencanakannya dari awal semenjak ingin mengajakku pergi bersama.

Waktu terus bergulir karena kami terus menerus bermain wahana - wahana di sana. Tapi sampai sekarang tak terasa hari sudah mulai gelap. Dengan kata lain sekarang sudah malam.

Tiba - tiba Aki menarikku dan membawaku ke center utama taman wisata ini. Terlihat ada pertunjukan di sana. Ohh ... Ternyata sebuah band, mereka sedang menyanyikan sebuah lagu. Dan penontonnya ada banyak juga.

"Hei, Fuyu" terdengar sedikit samar suara Aki

"Ya ?"

"Arigatou ... Aku .... akan ... pasti ... dengan ...."

Aku tidak bisa mendengar suaranya karena para penonton di sini suaranya terlalu kencang. Akhirnya suara Aki seperti hilang begitu saja dalam keramaian dan kegaduhan di sini.


Kemarin malam benar - benar aneh. Apa yang telah ia katakan sebenarnya ? Rasanya seperti sesuatu yang sangat penting. Tapi aku sama sekali tidak bertanya padanya apa yang ia katakan tadi pas pulang bersama ? Rasanya aku terlalu takut untuk menanyakan hal itu.

Aneh.

Kalau di pikir - pikir ... Aku merasa sepertinya bertemu ketiga lelaki itu di hari yang sama. Sekitar 2 atau 3 hari yang lalu. Entah mengapa rasanya seperti di otome game saja. Itu loh game yang tokoh utamanya cewek dengan banyak karakter cowok.

Mari kita simpulkan dari orang pertama. Minamoto Zen, dia cowok baru di kelasku dan memiliki sikap misterius dan dingin. Kedua, Kitayama Kei. Seorang cowok dengan karakter yang suka mengeluarkan kalimat 'super' nya kepada anak perempuan. Ketiga, Sanada Aki. Menurutku dia manis, baik, dan tidak pernah berkata kasar. Dengan kata lain dia bertolak belakang dengan Zen. Tapi kita tidak boleh langsung menilai orang lain. Siapa tau mereka punya sisi positif yang tidak kita ketahui.

Sekarang kembali ke sekolah. Walau masih banyak pikiran yang menganjal di otakku setidaknya sekolah itu adalah hal yang wajib di lakukan oleh seorang pelajar.

"Hei, Fuyu !" panggil seorang lelaki yang sepertinya sudah lama berdiri di samping tempat dudukku

"Oh, Zen. Nani(24) ?" tanyaku singkat

"Kau tidak berubah ya ? Apa kau lupa ?" tanya Zen balik kepadaku

Lagi - lagi ... Kenapa harus bertanya hal seperti itu di saat aku sedang banyak pikiran ? Ternyata Kami-sama(25) tidak adil.

"Gomen, sepertinya aku tidak ingat memiliki memori pernah bertemu denganmu" ucapku tetapi aku melihat ekspresi Zen yang sepertinya terkejut berat

"...... Ya sudah !" kesalnya dengan nada sedikit kencang dan pergi meninggalkanku

A-apa salahku ? Padahal aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Kenapa dia jadi seperti itu ? Sebenarnya apa si maunya ? Dan kenapa di saat seperti ini aku merasa diriku ini memiliki salah yang amat besar ? Padahal dia yang salah main membentakku segala.

Aghhh !!!

"Fuyu-chan, tadi aku melihat Zen keluar kelas. Wajahnya seram sekali. Bahkan fans ceweknya sampai ia siniskan !" seru Mimi yang baru saja datang dengan membawa jajanannya

Aku hanya bisa terdiam. Aku tidak ingin mengatakan apa - apa terutama yang berhubungan dengan Zen. Pasti kepalaku segera memanas dan emosiku naik. Habis dia berbicara seakan menyalahkanku seperti tadi.

Setelah pulang sekolah

"Hei ! Hei ! Fuyu-chan, temani aku ke gudang sekolah belakang yuk ..." ajak Mimi yang membawa dua buah bola basket di tangannya

"Memang hari ini kita ada pelajaran olah raga ?" tanyaku

"Enggak, cuman temanku lupa mengembalikannya jadi dia minta tolong padaku karena hari ini adalah hari spesial untuknya"

Hari special ?

Dengan malas aku membawa salah satu bola basket yang di pegang Mimi tadi. Gudang sekolah letaknya di belakang gedung sekolah. Lumayan jauh dari letak kelasku. Tapi gak begitu jauh - jauh sekali.

Kami sampai dan syukurlah pintu gudang belum tertutup dan kami langsung menaruh bola basket kedalam gudang itu. Ketika sudah selesai aku mendengar suara seorang gadis yang terdengar agak gelagapan. Dengan penasaran aku mengintip. Ternyata arah suara itu ada di samping gudang. Aku dan Mimi memperhatikan mereka tetapi entah mengapa aku merasa Mimi seperti tersenyum - senyum sendiri. Jangan - jangan perempuan itu adalah temannya. Dan tunggu ! Perempuan itu bersama dengan Kei ! Lalu apa arti hari special itu ? Jangan - jangan ...

"K-Kitayama Kei ... Aku menyukaimu sejak kita masih kelas 2 ... Dan perasaanku tetap sama. Aku ... telah memutuskan hari ini ... Maukah kau berpacaran denganku ?" gadis itu menunduk, wajahnya merah dan matanya tertutup mengharapkan jawaban positif

"Hmm ... Bagaimana ya ? Memang kau mau jadi yang ke berapa ?" tanya Kei

"Eh ?" gadis itu terbingung dengan kalimat yang di lontarkan Kei sama halnya dengan kami berdua

"Kau mau jadi pacarku yang ke-5 ? Jadwal dateku sudah penuh" ucap Kei sambil menunjukkan daftar nama - nama cewek yang ada di keitai(26)nya

"Kau punya 4 .... pacar ??"

Kei mengangguk

What The Heck ??? Dia punya 4 pacar ? Dan dia akan menjadikan gadis itu sebagai pacar ke 5 nya ?? Dasar cowok playboy !!!

Kemarahanku sudah melewati batas maksimal dengan emosi kuat aku berjalan ke arah mereka. Tapi, Mimi menarikku dan menggelengkan kepalanya seakan memberiku tanda untuk tidak ikut campur. Akhirnya aku hanya bisa membendam rasa kesalku dengan mengepal kedua tanganku.

Cowok macam apa dia ? Jika aku jadi gadis itu aku pasti akan memarahinya dan berkata jangan memainkan perasaan perempuan.

Ahh ... Gadis itu menangis.

"Tidak .. Aku tidak mau ... Aku memang menyukaimu ... Tetapi bukan seperti ini caranya ..."

Gadis itu menangis sambil mengatakan kalimat itu dengan bibirnya yang terlihat gemetar. Setelah itu ia berlari meninggalkan Kei sendiri. Dan yang membuatku tambah kesal Kei tertawa !!!

"Ahh ... Sudah ke berapa kalinya ya aku mendengar pernyataan dari seorang perempuan ? Ahaha ... Memang terlahir sempurna itu mengasikkan." ucapnya dan hal itu membuat tanganku gatal dan ingin menonjok tepat di wajahnya

Sayangnya Mimi tetap bersikeras melarangku untuk ikut campur. Jadi, baik aku akan mengalah dan sekarang aku mengerti sikap Kitayama Kei itu seperti apa.

Di saat aku ingin pulang ternyata Mimi ingin pulang bersama dengan teman perempuannya itu. Aku mengerti dan mempersilahkannya. Siapa tau dengan Mimi di sampingnya gadis itu akan tenang.

Ketika aku berjalan sampai gerbang sekolah aku melihat Aki di sana. Ia memakai seragam yang sama denganku. Jangan bilang dia bersekolah di sini.

"Fuyu-chan, konnichiwa" sapa Aki

"K-konnichiwa, Aki ... sedang apa di sini ?" tanyaku

"Mulai besok aku sekelas denganmu"

Sekelas denganku ? Wah, kayaknya bakal bahaya sekali deh kalau dia sekelas denganku. Soalnya pasti bakal ada banyak perempuan yang ada di sekelilingnya. Entah aku harus bersikap apa nanti kalau bakal ada yang terjadi.


Jam 6:00 pagi

"Fuyu-chan"

Masih berada di alam bawah sadarku, aku bermimpi. Terlihat seorang lelaki mengenakan baju putih dan sedang duduk di kursi roda. Dia memandangku tapi wajahnya tampak tidak begitu jelas. Yang bisa ku lihat hanyalah ulasan senyum di bibirnya. Aku tidak bisa melihat lebih jelas lagi.

"Fuyu-chan ..."

Dia memanggilku ? Atau ada orang lain ? Kenapa rasanya aneh ?

"Fuyu-chan !!!"

Aku terkaget. Mimpi. Barusan mimpi. Siapa yang memanggilku sebenarnya ?

"Ohayou gozaimasu Fuyu-chan. Maaf kalau aku kasar membangunkanmu"

Ternyata Aki yang memanggilku. Aku kira seseorang yang berada dalam mimpiku tadi yang memanggil. Padahal aku penasaran sekali apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, Aki datang ke kamarku dan membangunkanku.

Ke kamarku ...

Ke kamarku ...

EHH ??

"AKI ! Apa yang kau lakukan di kamarku ???" teriakku dengan ekspresi terkejut luar biasa

"Ehh ?? Tentu saja membangunkanmu. Kita 'kan akan menjadi teman sekelas makanya aku datang ke sini."

"Tapi Aki !! Aku perempuan dan kau laki - laki. Kau mengertikan ? Itu tidak boleh"

"Aku tidak mengerti maksudmu, Fuyu-chan ..."

Ahh ... Anak ini polos banget. Tapi sepertinya dia tidak berbahaya sama sekali. Lalu kenapa dia bisa dengan mudah masuk ke kamarku ? Apakah dia sudah minta izin dengan Okasan ?

"Jendelamu terbuka sedikit. Karena rumah kita berhadapan dan juga kamar kita sama - sama di atas. Aku melompat saja dan ternyata sampai. Tadi ku pikir bakal jatuh, ternyata tidak. Ahaha" jelasnya sambil tertawa

Apa ? Jadi Okasan tidak tau kalau dia masuk ke dalam kamarku ? Bagaimana kalau Okasan melihatnya ? Apakah dia akan mengira aku dan dia .... Aghh !!

"Fuyu-chan, sarapan sudah siap" ucap Okasan dan sungguh kebetulan

Kami terdiam, aku sudah bersiap - siap akan di marahi Okasan.

"Are ? Ternyata Aki-chan. Kau mau sarapan bersama kami ? Ayo kita ke ruang makan bersama"

What ? Okasan tidak memarahiku ? Kenapa dia seperti itu ? Semestinya kan jika ada anak perempuan berada di kamar berdua dengan seorang lelaki pasti akan di marahi. Tapi kenapa Okasan berbeda dari seorang ibu yang lain ? Apa karena ia berpikir Aki adalah tipe lelaki yang polos ?

Akhirnya kami semua makan bersama - sama. Setelah itu aku dan Aki berangkat bersama - sama. Semoga tidak terjadi apa - apa.


"Aki, kau pergi ke ruang guru tinggal belok kiri dari sini. Lurus terus sampai ada papan tertulis 'Ruang guru' " ucapku memberi arahan ketika sampai di sekolah

"Wakatta(27)" ia pun segera pergi berjalan ke sana

Seketika itu aku berjalan menuju ruang kelasku.

"Ohayou" sapaku pada Mimi

"Ohayou gozaimasu. Apa kau sudah tau kita kedatangan murid baru lagi ?"

Ternyata teman - teman sekelasku sudah pada tau ya ? Kelasku memang jago dalam hal seperti ini jadi wajar kalau aku tau info terbaru tentang sekolah ini.

"Minna-san(28), Good morning. Kita punya teman baru lagi nih. Ohohoho ... Dan yang satu ini bisa membuat mata kalian blink blink. Baik, dou~zo(29)" ucap Ayuzawa-sensei

Sudah ku duga Aki yang datang.

"Ohayou minna-san. Boku wa(30) Sanada Aki desu. Yoroshiku onegai shimasu" ucapnya and smile

Ugh .. Banyak anak perempuan di kelasku yang sepertinya fallin in love dengannya. Mungkin karena wajahnya manis dan charming.

"Fuyu-chan ! Mohon bantuannya ya ? Aku ingin kau menemaniku istirahat nanti melihat - lihat isi sekolah ini"

BRAKK

Terdengar seseorang mengebrak meja dengan kencang dan ternyata itu adalah Zen.

"Jangan sok akrab kau" bentaknya

Kok jadi begini ?


TO BE CONTINUED

Notes :
1.     Ohayou        : Pagi
2.    Okasan         : Ibu
3.    Sokka           : Begitu
4.    Otousan       : Ayah
5.    Oniichan       : Kakak laki – laki
6.    Gomen         : Maaf
7.    Sensei           : Guru
8.    Ohisashiburi  : Sudah lama tidak bertemu
9.    Bakka           : Bodoh / Idiot
10.  Gomen nasai : Maafkan aku
11.   Chotto Matte          : Tunggu sebentar
12.  Yoroshiku Onegai Shimasu : Senang berkenalan denganmu
13.  Namae wa    : Namamu
14.  Atashi           : Aku
15.  Un               : Ya
16.  Senpai          : Senior
17.  Konnichiwa   : Selamat siang / halo
18.  Hai’             : Baik
19.  To               : Dan (bukan untuk dalam bahasa Inggris ya *plakk)
20.  Arigatou      : Makasih
21.  Etto              : Itu (Kalimat yang di ungkapkan jika bingung untuk memulai pembicaraan seperti ‘umm …’)
22.  Ara             : Kata terkejut seperti ‘wah !’
23.  Ano            : Sama kayak ‘etto’
24.  Nani           : Apa
25.  Kami-sama   : Tuhan
26.  Keitai          : Hand phone
27.  Wakatta       : Aku mengerti
28.  Minna         : Semuanya
29.  Douzo         : Silahkan
30.  Boku wa      : Saya adalah

1 komentar: